11 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Tradisi Manongkah Diharapkan Jadi Even Wisata

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org)– Even manongkah massal bagi Suku Duano, atau lebih dikenal dengan suku laut yang sebagian besar bermukim di daerah pesisir Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) hendaknya harus dapat dikembangkan menjadi even wisata bagi Kabupaten Indragiri Hilir.

Manongkah, sejak dulu memang merupakan aktifitas Suku Duanu untuk menangkap kerang dihamparan padang lumpur dengan menggunakan sekeping papan. Namun belakangan ini aktifitas itu sudah mulai menjadi perhatian banyak kalangan, sehingga layak untuk dikembangkan menjadi even wisata Riau dan Inhil khususnya.

Anggota DPRD Inhil, Zulkipli, saat dikomformasi terkait kegiatan manongkah yang biasanya sudah dijadikan objek perlombaan untuk suku Duano, mengharapakan kepada Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi untuk menjadikan even tersebut sebagai budaya tahunan. Sebab menurutnya, satu-satunya objek wisata di Inhil yang mendapat rekor muri adalah kegiatan Manongkah.

Ia juga berharap agar Pemerintah bisa lebih jeli dan jika perlu masukan even ini kedalam induk wisata tahunan. Sehingga budaya pesisir ini dapat terus berkembang. “Kegiatan ini Insya Allah, akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 mendatang,” ungkap Zulkipli, Kamis (31/5).

Masih menurut Kiki, sapaan akrab politisi banteng berhidung putih ini, disetiap daerah, ada suku-suku yang tertinggal dalam segi pendidikan maupun pengetahuan. Maka dari itu untuk Inhil, salah satu suku yang masih tertinggal adalah suku Duano. Dengan adanya manongkah ini dia berharap besar agar ketertinggalan suku tersebut tidak lagi terjadi.

“Sekarang sudah bisa kita lihat sendiri, banyak orang-orang dari suku Duano yang sudah berkembang. Ada yang terjun ke dunia politik, PNS dan aparat penegak hukum. Ini merupakan suatu peningkatan yang luar biasa,” tandasnya.

Manongkah merupakan kegiatan sehari-hari suku Duano berburu kerang. Dan bisa dilakukan pada saat air di laut dalam keadaan surut. Biasanya aktifitas itu kerab dilakukan oleh suku Duano di Kecamatan Tanah Merah dan Kecamatan Concong. Dimana salah satu alat khusunya berupa sekeping  papan berukuran lebar 30 cm dan panjang 1,5 meter.

Biasanya pelestarian manongkah massal yang dikemas dalam kegiatan dua tahuan itu di laksanakan  Pantai Bidari Desa Tanjung Pasir Kecamatan Tanah Merah. Manongkah massal pernah juga diadakan tahun 2008. Saat itu Musium Rekor Indonesia mencatat sebagai rekor terbanyak manongkah dengan jumlah peserta 500 orang. (fen)