TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) – Diduga peredaran uang rupiah palsu mulai marak di kota Tembilahan. Menurut korban, mereka hampir tidak bisa membedakan uang pecahan palsu dengan yang asli. Mereka baru menyadari dan mengaku kaget ketika akan mempergunakan uang ini untuk kembali membeli barang dagangan ternyata ditolak karena disebutkan sebagai uang palsu.
“Saya dapatkan uang ini semalam pak (selasa, 17/1. Red). Ada seorang pelanggan dengan ciri-ciri tubuh tinggi dan berkulit gelap belanja rokok. Karena memang uang itu hampir sama dengan uang asli makanya saya terima saja,”Cerita Ipat, seorang pemilik warung jalan Batang tuaka, Rabu (18/1).
Lanjutnya, Ia mengaku tidak punya niat untuk membelanjakan uang itu lagi. Sampai saat ini, uang pecahan seratusan ribu itu masih disimpannya hanya sekedar untuk dijadikan pembanding apabila ada yang berbelanja kembali dengan uang seratusan ribu.”saya juga dapat kabar bahwa ada beberapa warung lainnya yang menerima uang seperti ini. mudah-mudahan hari ini orang itu belanja lagi pak. Saya memang dari tadi sudah menunggu.”Ujarnya.
Ketika ditanyakan kenapa tidak segera membuatkan laporan kepada pihak kepolisian, warga mengaku tidak berani untuk berurusan.”Takutnya malah kami nantinya yang sibuk bang. Maklumlah kami tidak biasa berurusan dengan pihak kepolisian,”Jawabnya mengelak.
Dari pengamatan kasat mata, uang pecahan rupiah seratus ribuan yang diduga palsu ini memang sangat mirip dengan yang asli. Yang sedikit berbeda, warna merah lebih kuat dari yang biasa, walau tanda air juga ada tapi terlihat agak kabur. Yang lebih mencolok, gambar loga BI pada bagian pojok kanan bawah ukurannya lebih kecil dibandingkan logo BI lembaran kertas ratusan ribu asli.
Terkait permasalahan ini, Kapolres Inhil, AKBP Dedi Rahman Dayan melalui Kabag Ops, Kompol Yuniar Ari menghimbau masyarakat untuk bersedia membuatkan laporan kepada pihak kepolisian.
“Seharusnya kalau menemui kejadian seperti ini warga segera membuatkan laporan kepada pihak kepolisian. Warga tak perlu takut karena mereka hanya sebagai korban.” Jawab Kabag Ops.
Dengan adanya kejadian seperti ini, kabag ops juga mengemukakan akan segera memberitahukan kasad bimas untuk segera berkoordinasi dengan pihak bank. “Tentunya pihak bank yang lebih mengetahui secara pasti membedakan uang lembaran palsu dengan yang asli dan nantinya diharapkan bank juga segera melakukan sosialisai kepada masyarakat agar tidak ada korban lagi kedepannya.”Pungkas Kabag ops mengakhiri. (fsl)


Melapor kada jua di ganti, maka awak aor di ulahnya…! bulak-balik ke Kantor Polisi, mana gawian awak kada tagawi lagi, baik di bawa ranai ndan ae…! Kada jua ae jadi baras…! wkwkwk (“Perasaan korban”/mungkin)
mungkin juga yonk. tapi kalau kebetulan terima uang seratusan ribu, perhatikan gambar logo BI pojok kanan bawah bagian muka. logonya lebih kecil dibandingkan yang asli. berdasarkan barang bukti yang tadi sempat ku lihat, perbedaan ukuran logo BI ini yang agak jelas berbeda. yang lainnya hampir mirip dengan aslinya. sekalian aja kasih tau sama kawan2 atau keluarga. hitung-hitung kita juga jaga-jaga jangan sampai jadi korban. sayang wak, 100.000 tahan nukar baras hagan satangah bulan.
duit 50.000 palsu gen ada yg beredar,,,mirip banar,,ada gambar terawangan, pita pengaman,,tapi tulisan 50.000 nya sedikit luntur,,,mun diraba kada kasar,,,diblanjakan malam hari dasar ngalih membedakanya,,