10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Untuk Tumbuhkembang, Ini Dua Persoalan Mendasar yang Harus Dibenahi Koperasi

Bagikan..

Tembilahan, detikriau.org – Semua pekerjaan yang berada di sebuah organisasi tentu memiliki tantangan yang harus dihadapi. Tantangan harus disikapi dengan bijak dan cermat, karena tantangan menjanjikan kemajuan dan perbaikan. Jika tidak disikapi dengan baik, maka tantangan akan berubah menjadi permasalahan besar bagi organisasi itu sendiri, demikian juga halnya dengan organisasi yang bernama Koperasi.

Pada dasarnya tantangan yang dihadapi organisasi yang menjunjung tinggi azas kekeluargaan ini dapat dikategorikan dalam dua masalah utama yakni “masalah untuk mensejahterakan banyak orang dan masalah untuk dapat terus eksis ditengah kompetisi di dunia perbank-an yang semakin ketat.

“Menyejahterakan banyak orang adalah tujuan dan sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi koperasi. Bukan hanya menyejahterakan anggotanya saja. Namun tidak luput masyarakat di sekitar Koperasi. Lantas, bagaimana caranya?” Pertanyakan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Inhil, H Dianto mampanini dalam perbincangan dengan detikriau.org belum lama ini di Tembilahan.

Diterangkannya, program yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan mendorong koperasi untuk terus meningkatkan jumlah anggotanya.

Koperasi bukan sebuah perusahaan yang tujuannya mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya saja, namun sebuah organisasi yang disusun atas usaha bersama yang ditujukan untuk kesejahteraan anggota. Oleh karena itu, penambahan keanggotaan adalah kegiatan yang perlu dilakukan, agar kemanfaatan dan keberadaan koperasi dirasakan oleh lebih banyak orang.

“Program sosialisasi akan keuntungan dan manfaat besar koperasi bagi individu, keluarga dan masyarakat harus dilakukan secara rutin. Makin besar tubuh koperasi, makin banyak modal yang dipupuk. Makin banyak transaksi di Koperasi dan makin besar pemasukan, makin banyak juga pihak yang terlibat dan tentu saja makin bisa pula menyejahterakan banyak orang.” Paparkan Dianto

Disamping itu dikatakan Dianto, dari sekian banyak koperasi, sebahagian besar adalah koperasi simpan pinjam. Bahkan USP atau Unit Simpan Pinjam adalah unit usaha yang paling banyak dimiliki oleh Koperasi di Indonesia. Dari kondisi ini maka kegiatan penghimpunan dana anggota dan penyaluran kembali merupakan bisnis yang paling banyak dijalankan oleh oKoperasi saat ini.

Sementara itu, tidak dapat dipungkiri bahwa dunia perbankan di Indonesia perkembangannya semakin pesat. Bukan hanya perbankan konvensional saja, tetapi juga perbankan syariah. Kondisi ini menyebabkan masyarakat Indonesia cukup ‘dimanja’ dengan pilihan beragam cara dan layanan mudah untuk menabung dan meminjam. Hal ini tentunya juga menjadi tantangan bagi koperasi agar juga dapat berkembang dengan baik melayani kebutuhan simpan pinjam anggota, maupun non anggota.

Untuk dapat melompati tantangan yang satu ini, Koperasi harus keluar dari zona lama (yang biasanya cenderung konvensional, tradisional), lalu bergerak mengikuti zaman. Kreativitas dan inovasi sangat diperlukan untuk membangun image koperasi yang lebih baik.

“Perubahan yang mendasar untuk koperasi adalah membangun koperasi berbasis Teknologi Informasi (TI).” Imbuh Dianto

Setelah meningkatkan jumlah anggota, proses selanjutnya yang harus dilakukan Koperasi Simpan Pinjam maupun Koperasi pada umumnya adalah mendata anggota beserta kebutuhannya. Menganalisa kebutuhan anggota terhadap barang dan jasa. Hal ini akan mudah bila didukung dengan penggunaan system teknologi informasi modern, untuk menghasilkan data akurat tentang kebutuhan anggota akan barang dan jasa yang harus diadakan koperasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Semuanya haruslah dilakukan dengan TI yang handal dan terkoneksi online. Akhiri Dianto./dro