TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – HM. Lukman Edy menyatakan sampai hari ini belum menetapkan visi sehubungan dengan rencana akan majunya ia sebagai bakal calon Gubernur Riau pada pemilukada Riau 2013 mendatang. Setakat ini ia nyatakan masih melakukan upaya untuk menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat di seluruh kabupaten / kota di Riau guna menyusun Visi tersebut.
“Selama ini, calon pemimpin selalu menjejalkan Visinya untuk dijadikan pola dalam pembangunan Riau. Tapi kita tidak. Kita belum menyusun Visi karena setakat ini kita masih berusaha untuk mendapatkan aspirasi dari masyarakat secara lengkap di seluruh Kabupaten/Kota di Riau. Hasil yang kita peroleh barulah nantinya akan kita ramu untuk dijadikan Visi,” Jelas L’E, panggilan akrab mantan Mentri PDT RI ini saat ditemui detikriau.org di kantor PKB Inhil, Senin (21/5)
Namun, ditambahkan L’E, dari sepuluh Kabupaten/Kota yang sudah ia sambangi, sudah didapatkan beberapa point penting.” Persoalan itu diantaranya terkait masalah masih minimnya perhatian pemerintah dalam mengatasi kemiskinan khususnya pada masyarakat didaerah-daerah pesisir Riau. Fakta, memang menunjukkan bahwa daerah-daerah pesisir menjadi kantong-kantong kemiskinan di Riau.” Tambah LE.
Yang lainnya menurut LE, berkenaan dengan birokrasi pemerintahan yang bersih, sederhana dan melayani rakyat. Istilahnya, lebih dikenal dengan reformasi birokrasi. Namun menurut ketua Fraksi PKB DPR RI ini, Bahasa reformasi birokrasi adalah bahasa yang tidak merakyat dan cenderung akan menimbulkan kesalahan dalam pengimplementasian. “Kita akan langsung saja untuk menohok pada persoalan-persoalan birokrasi kita, yaitu pada persoalan praktek-praktek korupsi, kehidupan yang bermewah-mewah dan melayani rakyat. Bukan seperti sekarang, pemimpin cendrung melayani dirinya sendiri.
Terkait dengan persoalan dukungan yang dibutuhkan LE untuk maju sebagai calon Gubernur Riau, LE menyatakan bahwa peran partai dalam menetukan kemenangan seorang calon bukanlah sesuatu yang mutlak. Kontribusi terbesar menurutnya lebih ditentukan dari ketokohan, performent dan kepercayaan masyarakat bahwa calon itu akan sanggup untuk membawa aspirasi mereka.”Jadi kita mungkin hanya mencari perahu yang menimal untuk dukungan. Kalau perahunya besar dan gemuk tetapi mesinnya tidak bergerak juga tidak berguna. Yang penting bisa penuhi syarat minimal sebanyak delapan kursi. Selanjutnya, sekali lagi pilihan masyarakat sekarang cendrung tidak lagi berdasarkan pada partai politiknya,”Imbuh LE. (fsl)


BERITA TERHANGAT
Pilgubri : Sejumlah TPS di Tembilahan Sepi Pemilih
Polres Inhil Terima Tambahan 41 Brimob Polda Jambi
Hasil Pleno KPU Riau, AMAN Vs Herman Bertarung 30 Oktober