Tembilahan (detikriau.org) – Warga masyarakat Sungai Bungus dan Sungai Ular Desa Sungai Bela Kecamatan Kuindra meminta DPRD Inhil untuk membantu kesusahan yang mereka alami. Masuk dan beroperasionalnya PT Indogrand Jaya Abadi (IJA) dituding menjadi penyebab kemelaratan warga.
Disampaikan salah seorang warga desa sungai bela, halide, perusahaan telah mencaplok lahan perkebunan milik warga. Bukan hanya itu, akibat aktifitas perusahan, kerusakan alam juga mulai terjadi. Lahan perkebunan waarga berhampiran terserang hama kumbang dan monyet. Akibatnya, panen anjlok dan sumber penghasilan keluarga terhenti.
Dikenang Halide, sebelum masuknya perusahaan, kebun kelapa miliknya mampu menghasilkan puluhan ribu kelapa, kini hanya tinggal ratusan. selain itu halidi juga mengatakan ada 50 warga yang kebunnya telah rusak akibat serangan hama. Ia berharap dprd inhil beserta instansi terkait dapat membantu permasalahan warga yang ada di desa sungai bela kecamatan kuindra.
Dalam kesempatan itu, ketua dprd inhil, Dani M Nursalam juga berjanji akan mengambil langkah-langkah cepat bersama instansi terkait dilingkungan pemerintah kabupaten inhil. seperti dinas perkebunan, kehutanan, badan lingkungan hidup, dan badan perijinan untuk segera melakukan tindak lanjut atas permasalahan warga tersebut.
bila nantinya terbukti pihak perusahaan ada yang melakukan pelanggaran aturan maka dprd inhil dapat dengan tegas mengajukan kepada badan perizinan untuk mencabut izin perusahaan tersebut.
BERIKUT WAWANCARA detikriau.org DENGAN SALAH SATU MASYARAKAT DESA SUNGAI BELA DAN KETUA DPRD KAB. INHIL


BERITA TERHANGAT
Kebudayaan Menongkah di Inhil
Pengolahan Arang Batok Kelapa di Inhil
Cara Menjaga Kualitas Kopra Putih Agar Tetap Baik dan Tidak Berjamur