TEMBILAHAN (www.detikriau.org)– Meningkatnya produksi panen tentu merupakan harapan seluruh masyarakat yang berprofesi sebagai petani, Untuk menunjang keberhasilan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor seperti lahan, bibit, pemeliharaan, sistem sarana dan prasarana infrastruktur termasuk pemupukan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kadis Perkebunan Provinsi Riau, Zulher usai melakukan sosialisasi cara mendapatkan pupuk bersubsidi akhir pekan kemaren.
Menurut mantan, Sekdakab Kampar itu, lima faktor tersebut sama-sama memiliki kontribusi besar dalam menentukan keberhasilan petani. Sebab, pupuk, bibit, lahan, pemeliharaan dan infrastruktur adalah hal yang tidak bisa dipisahkan terutama bagi sektor perkebunan sawit dan sektor pertanian lainya.
“Berdasarkan hasil rapat kita bersama seluruh Kepala Dinas Perkebunan kabupaten/kota se Riau beberapa waktu lalu, cara mendapatkan pupuk subsidi salah satunya melakukan infentarisir kepada masyarakat yang berpopesi sebagai petani kebun,”jelas Zulher, sambil menyebutkan pupuk subsidi tidak dibatasi tapi harus sesuai data secara akurat.
Kemudian lanjutnya, hasil infentarisir tersebut diserahkan kepada Dinas Perkebunan Riau, dan ditandatangani oleh Gubernur lalu diserahkan kepada pemerintah pusat. Kemudian permintaan pupuk itu akan didistribuskan kepada petani sesuai dengan permintaan yang sudah diusulkan.
“Namun harus melalui beberapa mekanisme, seperti pertama penerima harus benar-benar petani, membentuk kelompok tani, serta membuat Rencana Distribusi Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sehingga kita bisa mengetahui berapa banyak pupuk yang dibutuhkan petani dalam enam bulan kedepan,” ungkap Zulher
Ditingkat Desa, masih menurut Zulher, permohonan itu harus ditandatangani oleh ketua kelompok, PPL, pemerintah desa dan kelurahan, lalu diserahkan kepada penyalur sesuai dengan jumlah yang diminta. Dengan demikian penyaluran pupuk subsidi tersebut benar-benar akan tepat sasaran, sebab sudah diketahui oleh pihak-pihak yang berkompeten.
“Keuntungan petani jika mendapat pupuk subsidi, harga jauh lebih murah. selisih harganya untuk jenis urea sekitar Rp 6200/kg. Kalau pupuk non subsisidi satu kilonya mencapai Rp 8000. sedangkan pupuk subsidi hanya Rp 1800/kg,” tukasnya memperbandingkan.
Adapun desa yang dikunjungi Dinas Perkebunan Provinsi ketika melakukan sosialisasi pupuk bersubsidi di Kab Inhil yakni Desa Teluk Jira, Kecamatan Kempas dan Kelurahan Sungai Salak Kecamatan Tempuling.(dro/*1)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi