10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Aksi Damai mahasiswa UNISI Peringati Hari Tani Nasional Diwarnai Air Mata Dewan

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Seorang Anggota Komisi II DPRD Inhil tak mampu membendung tetesan air mata. Aksi peringati hari Tani Nasional yang digalang Mahasiswa Universitas Islam Indragiri (UNISI) di gedung DPRD Inhil, senin (24/9) membuatnya terharu. Bahkan dalam pertemuan di ruang Banggar  itu, Anggota Dewan ini duduk dan memposisikan diri dibarisan mahasiswa.

Dalam aksi damai ini, Puluhan Mahasiswa meminta Dewan khususnya Komisi II memerhatikan kesejahteraan para petani salah satunya Petani Kelapa yang kian hari dinilai kian melarat.

Koordinator Lapangan (Korlap) Mahasiswa, Jumiardi nyatakan saat ini kondisi petani khususnya petani kelapa semakin jauh dari kesejahteraan. Padahal menurutnya, hampir 70 persen masyarakat Inhil adalah petani Kelapa dan dikenal dengan perkebunan kelapa terluas di Indonesia. Sayangnya, hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan kerja keras yang harus dikorbankan petani.

“ Dengan memperingati Hari Tani Nasional ini, kita meminta para anggota Dewan untuk dapat mendesak pemerintah segera memperhatikan kesejahteraan petani. permasalahan harga kelapa hingga saat ini belum memihak petani. Padahal permasalahan ini sudah cukup lama membuat petani menderita,” ujar Jumiardi.

Terharu, salah seorang anggota Komisi II DPRD Inhil tak mampu membendung kucuran air mata. Ia sontak berdir dan bergabung dengan barisan mahasiswa. Edy harianto laki-laki bertubuh besar dan berambut putih ini dengan nada suara bergetar memohon agar ketua Komisi II DPRD Inhil untuk menanggapi persoalan ini dengan serius.

“hari ini saya tidak diposisi Dewan. Saya bicara atas nama rakyat khususnya petani kelapa. Saya mohon segera selesaikan persoalan yang menyangkut persoalan ratusan ribu masyarakat Inhil ini,” Pinta Edy harianto.

Ditambahkan Edy, dengan kondisi saat ini, banyak para petani yang memilih untuk menjadi buruh kasar dari pada bergantung kepada hasil kebun kelapa. Hal ini menununjukan permasalahan ini sudah sangat serius dan mengancam kelangsungan hidup petani Inhil.(dro/1*/0*)